Pengertian Guyot dan Proses Pembentukan Guyot

Pengertian Guyot


Guyot adalah gunung bawah laut yang memiliki puncak datar. Awalnya guyot merupakan gunungapi aktif yang terbentuk di dasar laut. Kemudian setelah aktivitas magmanya berhenti atau sudah habis maka puncak gunung tersebut tererosi sehingga menyisakan bentuk sisa gunungapi yang disebut guyot.

Agihan Guyot: 

  • Di Pasifik dari Kamchatka ke sekitar Hawaii 
  • Subaerial erosion 
  • Barat Hawaii ke mariana, Marshall 
  • Mengumpul di selatan Alaska

Proses pembentukan Guyot

1. New Oceanic Island

Pada awalnya, terbentuklah pulau baru di tengah samudra. Pulau itu sebenarnya adalah gunung api bawah laut yang terbentuk akibat pemekaran kerak samudra.

2. Terumbu Karang Tepi

Selanjutnya di sekeliling pulau baru tadi tumbuh karang tepi. Terumbu tepi (fringing reef) adalah terumbu karang yang terdapat di pantai suatu pulau atau benua. 

3. Terumbu Karang Penghalang

Seiring waktu, pulau tadi kehilangan aktivitas magmanya. Tidak ada lagi material yang dikeluarkan. Ditambah lagi semakin menjamurnya karang-karang tadi. Akibatnya pulau tadi mulai tenggelam. Kemudian terbentuklah laguna di pulau tersebut yaitu daerah yang digenangi air. Sementara terumbu karang sendiri masih mengelilingi pulau tersebut dan membentuk karang penghalang Barrier Reef

Terumbu penghalang (barrier reef), merupakan terumbu karang yang berbentuk memanjang melindungi pulau (benua) dari lautan atau samudera dan memiliki goba (lagoon)  diantara terumbu dan pulau. 

4. Atol

Pulau tadi akhirnya tenggelam menyisakan cincin karang yang disebut atol.
Atol adalah terumbu karang yang sebagian terendam air laut yang membentuk lingkaran, dengan pulau-pulau rendah di sekeliling laguna besar yang berbentuk gelang. 

5. Guyot

Akibat erosi pulau rendah yang menjadi tempat tumbuhnya terumbu karang tadipun semakin tenggelam. Padahal terumbu karang hanya dapat tumbuh di laut dangkal, tenang dan jernih. Terumbu karang pun mati dengan sendirinya. Hingga akhirnya, menyisakan guyot yaitu gunung bawah laut yang permukaannya datar.



Sumber:http://www.toiki.or.id/2010/06/asal-usul-guyot.html

Related Posts:

Kumpulan Tugas Poster Bertema Konservasi Flora dan Fauna

[Repost] Berikut ini saya posting beberapa poster karya siswa-siswi SMA N 1 Batang kelas XI IIS 1. Poster ini bertemakan konservasi atau perlindungan flora-fauna. Langsung saja ini dia..

Poster Perlindungan Flora-fauna
"Nasib Mereka ada di Tangan Kita"
Karya: Kiki, Fitri, Freda, Hilma, Ika, Lulut

Poster Perlindungan Flora-fauna
"Haruskah Menunggu Sampai jadi Legenda?"
Karya : Bowo, Arfan, Nafi, Egidio, Ozy, Lulut

Poster Perlindungan Flora-fauna
"Rhino Care"
Karya : Rizqa, Rury, Tya, Zulfa, Icha

Poster Perlindungan Flora-fauna
"Selamatkan Mereka untuk Masa Depan, SEKARANG"
Karya: Diah O, Diah K, Fani, Fera, Dio, Egidio

Poster Perlindungan Flora-fauna
Let's Make Change
Karya: Bowo, Arfan, Dewi, Monik, Devi, Arum


Beberapa poster mungkin terinspirasi dari google :)

Related Posts:

Mengenali Jenis - Jenis Tanah di Indonesia

Sobat geografi, kali ini kita akan membahas mengenai tanah di Indonesia. Berikut ini adalah informasi mengenai jenis tanah, sifat tanah, persebaran tanah dan pemanfaatannya di Indonesia.

1. Litosol


Tanah litosol sering disebut juga tanah berbatu-batu. Tanah ini terbentuk karena pelapukan batuan yang belum sempurna sehingga sukar untuk ditanami atau kandungan unsur haranya rendah. Persebarannya tersebar di kepulauan Indonesia terutama di daerah lereng pegunungan yang mengalami erosi. Sebagian besar jenis tanah ini tidak dimanfaatkan, hanya sebagian kecil yang produktif dan dimanfaatkan untuk tanaman keras, tegalan, palawija, padang rumput untuk makanan ternak.

2. Regosol


Tanah dari lumpur gunung berapi dan endapan pasir di sepanjang pantai. Tersebar di dataran rendah dan daerah pantai. Dimanfaatkan sebagai lahan pertanian (padi, palawija, dan kelapa).

3. Gambut  


Tanah gambut berasal dari organisme tumbuh-tumbuhan yang selalu digenangi oleh air sehingga sirkulasi udara tidak lancar dan sinar matahari terhalang oleh air rawa. Akibatnya, daun-daun menjadi sangat rapuh. Tanah gambut termasuk tanah yang kurang subur dan banyak terdapat di rawa-rawa. Tanah gambut banyak tersebar di pulau Sumatra (pantai timur Sumatra), Pulau Irian Jaya  bagian Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan. Tanah gambut banyak dimanfaatkan untuk persawahan pasang surut dan tanaman nanas.

4. Laterit


Warna tanah laterit biasanya merah atau kekunning-kuningan. Tanah ini miskin unsur hara sehingga tidak subur. Tanah laterit banyak dijumpai di daerah pegunungan yang hutannya sudah gundul atau lapisan humusnya telah habis karena adanya erosi (tererosi). Jenis tanah laterit banyak dijumpai di Kalimantan Barat, Gunung Kidul (Yogyakarta), Pacitan (Jawa Timur). Pemanfaatan tanah laterit dapat digunakan sebagai bahan baku industri gerabah (keramik).

5. Aluvial


Tanah aluvial ialah jenis tanah yang berasal dari pasir halus yang mengalami pengendapan oleh aliran sungai di daerah dataran rendah atau daerah lambah. Unsur hara yang terkandung dalam tanah aluvial sangat bergantung pada asal daerahnya. 

Terdapat di seluruh tanah air, seperti pantai timur Sumatra dan pantai utara Jawa. Selain itu terdapat di beberapa tempat sepanjang daerah aliran sungai Batanghari (Jambi), Sungai Musi (Palembang), Sungai Citarum (Jawa Barat), Bengawan Solo (Jawa Tengah), Sungai Barito (Kalimantan Tengah), sungai Mahakam (Kalimantan Timur), dan sungai Kapuas (Kalimantan Barat). Tanah ini dimanfaatkan untuk pertanian (persawahan dan palawija).

6. Vulkanis/Andosol


Jenis tanah ini banyak terdapat di sekitar gunung berapi. Tanah ini terbentuk dari abu vulkanis yang telah mengalami proses pelapukan. Jenis tanah ini umumnya mempunyai ciri berbutir halus, sifatnya tidak mudah tertiup angin, jika terkena hujan lapisan tanah bagian atas menutup sehingga tanah ini tidak mudah tererosi. Jenis tanah ini sangat subur. 

Tanah vulkanis banyak terdapat di pulau Jawa bagian utara, palau Bali, Pulau Lombok, dan Pulau Sumatra. Pemanfaatan tanah ini untuk pertanian (sawah dan palawija) dan perkebunan (tembakau, sayuan, buah-buahan, pinus, kopi dll).

7. Grumusol


Tanah Grumusol terbentuk dari batuan kapur dan batuan gunung api. Tanah grumusol bertekstur halus dan berwarna kelabu kehitam-hitaman, serta terdiri atas bahan-bahan yang sudah mengalami pelapukan. Sifat tanah ini sangat berat sehingga mudah tererosi dan longsor. 

Jenis tanah grumusol banyak tersebar di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Madura dan Nusa Tenggara. Tanah Grumusol banyak dimanfaatkan untuk penanaman kapas, jagung, kedelai, tebu bahkan kadang-kadang juga tanaman padi.

8. Mergel


Tanah Mergel terbentuk dari campuran tanah liat, kapur dan pasir. Tanah ini tergolong tanah tidak subur. Jenis tanah ini banyak tersebar di pegunungan Sewu (DIY), Priangan Selatan (Jawa Barat) dan pegunungan Kendeng (jawa Tengah). tanah mergel banyak dimanfaatkan untuk jenis tanaman keras seperti pohon jati.

9. Kapur


Tanah kapur adalah jenis tanah yang batu induknya berasal dari batu gamping, abu gunung api, dan batuan endapan yang mengalami pelapukan. Kehidupan unsur haranya bergantung dari bahan induknya. Pada umumnya jenis tanah ini kurang subur.
Tanah kapur tersebar di daerah bukit kapur di Jawa, Sumatra Selatan dan Sulawesi Tenggara.
Tanah kapur banyak dimanfaatkan untuk penanaman ubi kayu, kayu jati, dan kapuk.

10. Kaolin


Tanah kaolin adalah jenis tanah hail pelapukan batuan beku dan batuan metamorf. Tanah ini merupakan tanah liat bermutu tinggi. Kaolin memiliki bermacam-macam warna, misalnya putih, kuning, jingga, abu-abu. Daerah yang banyak mengandung jenis tanah ini adalah Pulau Belitung, Bangka, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi. Kaolin merupakan bahan baku keramik cat dan bahan baku industri lainnya.  

Related Posts:

Lapisan Atmosfer Bumi Berdasarkan Profil Temperatur

Lapisan-lapisan atmosfer bumi dapat ditentukan berdasarkan komposisinya, reaksi kimianya, ionisasinya, profil temperaturnya, dls. Nah berdasarkan profil temperaturnya, atmosfer bumi dapat dibedakan menjadi empat lapisan sebagai berikut :

Lapisan Atmosfer Bumi Berdasarkan Profil Temperatur

1. Troposfer


merupakan lapisan atmosfer terbawah dari susunan atmosfer bumi. Dalam lapisan ini umumnya temperature menurun terhadap ketinggian, dengan laju penurunan  temperature rata-rata sekitar 6 – 7? C setiap kenaikan satu kilometer, yang terjadi  mulai dari lapisan paling bawah hingga sekitar pertengahan lapisan tersebut. Di dalam lapisan troposfer ini sering didapati suatu lapisan tipis, dimana temperature semakin naik terhadap ketinggian, lapisan ini dikenal dengan lapisan inversi. Bagian paling atas dari troposfer disebut lapisan Tropopause, yang merupakan lapisan batas antara lapisan troposfer dengan lapisan stratosfer. Ketinggian lapisan tropopause selalu berubah-ubah dan tidak rata. Di atas daerah tropis ketinggian tropopause rata-rata sekitar 18 km, sedangkan di daerah kutub sekitar 8 km saja.

2. Stratosfer


merupakan lapisan atmosfer di atas tropopase hingga ketinggian sekitar 50-55 km. Pada lapisan stratosfer ini umumnya temperature mula-mula tetap hingga ketinggian 20 km, disebut sebagai lapisan isothermik, kemudian dari 20 s/d 32 km temperature naik secara perlahan, dan di atas ketinggian 32 km temperature naik secara cepat, dimana pada bagian paling atas dari lapisan stratosfer ini mempunyai temperature yang hamper sama dengan suhu di permukaan bumi. Batas antara lapisan stratosfer dengan lapisan di atasnya di sebut lapisan lapisan Stratopause.

3. Mesosfer


merupakan lapisan atmosfer di atas stratosfer yang dimulai dari lapisan stratopause ke atas. Pada lapisan mesosfer terjadi penurunan temperature terhadap ketinggian, dimana penurunan  temperature tersebut dapat terjadi hingga mencapai -90? C atau lebih rendah lagi, pada ketinggian sekitar 80 km, yang merupakan lapisan teratas dari mesosfer. Batas antara lapisan mesosfer dengan lapisan di atasnya disebut dengan lapisan Mesopause.

4. Thermosfer


merupakan lapisan atmosfer di atas mesosfer, dimana terdapat kenaikan temperature terhadap ketinggian. Pada lapisan ini terjadi proses ionisasi dimana ion-ion terpisah dengan electron-elektron, sehingga lapisan ini juga disebut sebagai lapisan Ionosfer. Dalam kehidupan sehari-hari lapisan Thermosfer atau lapisan Ionosfer ini dipergunakan untuk memantulkan gelombang radio.



Key: Lapisan Atmosfer Bumi Berdasarkan Profil Temperatur

Related Posts:

Mengenal Kondisi Geografis dan Bentang Alam Jepang

Sobat geografi, pasti sudah tidak asing dengan Jepang kan, negara yang mempunyai julukan negeri matahari terbit atau negeri sakura. Negara ini dahulu pernah menjajah bangsa Indonesia selama kurang lebih 3,5 tahun. Nah, kali ini kita akan membahas kondisi geografis, bentang alam dan budaya Jepang (æ—„æœŹ Nippon/Nihon, nama resmi: æ—„æœŹć›œ Nipponkoku/Nihonkoku). 

Peta Geografis Jepang
Peta Geografis Jepang

Pengetahuan Umum Tentang Kondisi Geografis dan Bentang Alam Jepang 


1. Jepang adalah negara kepulauan yang terletak di sebelah timur daratan Asia dan di sebelah barat Samudra Pasifik.
Profil Jepang
Profil Jepang

Berikut batas-batas negara Jepang:

a.Batas utara : Laut Okhstosk.
b.Batas timur : Samudra Pasifik.
c.Batas selatan : L. Cina Timur dan L. Filiphina.
d.Batas barat : Laut Jepang dan Selat Korea.

2. Iklim Jepang terbagi atas enam zona iklim:
a. Hokkaido: Kawasan paling utara beriklim sedang dengan musim dingin yang panjang dan membekukan, serta musim panas yang sejuk. 
b. Laut Jepang: Di pantai barat Pulau Honshu, tiupan angin dari barat laut membawa salju yang sangat lebat. Pada musim panas, kawasan ini lebih sejuk dibandingkan kawasan Pasifik. Walaupun demikian, suhu di kawasan ini kadangkala dapat menjadi sangat tinggi akibat fenomena angin fohn
c. Dataran tinggi tengah: Wilayah ini beriklim pedalaman dengan perbedaan suhu rata-rata musim panas- musim dingin yang sangat mencolok. Perbedaan suhu antara malam hari dan siang hari juga sangat mencolok.
d. Laut pedalaman Seto: Barisan pegunungan di wilayah Chugoku dan Shikoku menghalangi jalur tiupan angin musim, sehingga kawasan ini sepanjang tahun beriklim sedang.
e. Samudera pasifik: Kawasan pesisir bagian timur Jepang mengalami musim dingin yang sangat dingin, namun tidak banyak turun salju. Sebaliknya, musim panas menjadi begitu lembap akibat tiupan angin musim dari tenggara.
f. Kepulauan Ryukyu: Kepulauan di barat daya Jepang termasuk Kepulauan Ryukyu beriklim subtropis, hangat sewaktu musim dingin dan suhu yang tinggi sepanjang musim panas.

3. Jepang terdiri dari 6852 pulau, dengan 4 buah pulau utama yaitu Hokkaido, Honshu, Shikoku dan Kyushu.

4. Jepang memiliki topografi yang sangat terjal karena kepulauan ini terbentuk dari aktivitas vulkanis dan merupakan bagian dari rangkaian sirkum Pasifik. 

5. Gunung tertinggi di Jepang adalah Gunung Fuji ( 3776 m ) yang terletak di prefektur Shizuoka.
Gunung Fuji
Gunung Fuji

6. Titik terendah di Jepang adalah Hachirogata ( -4 m)

7. Sungai Shinano ( 367 km ) adalah sungai terpanjang di Jepang terletak di utara-tengah Honshu, mengalir ke Laut Jepang / Laut Timur. Umumnya sungai di Jepang pendek-pendek dan memiliki arus yang deras.

8. Danau Biwa ( 670 km2 ) merupakan danau terluas dan terbesar di Jepang yang terletak di dekat Kyoto.

9. Danau Kussharo di Taman Nasional Akan Hokkaido, dianggap sebagai danau paling jelas di dunia, memiliki transparansi dari 41 m

10. Jepang memiliki dataran yang sedikit dan kecil yaitu hanya mencakup sekitar 29% dari total luas wilayah. Sebagian besar dataran yang terletak di sepanjang pantai dan aluvial terdiri dari dataran rendah, dataran tinggi diluvial, dan bukit-bukit rendah. Dataran yang terbesar adalah Dataran Kanto (wilayah Tokyo), sekitar 6.500 sq km, dataran yang lainnya adalah Kinai Plain (Osaka-Kyoto), Nobi (Nagoya), Echigo (utara-pusat Honshu), dan Sendai (Honshu timur laut). Terdapat empat dataran kecil di Hokkaido dan penduduk terkonsentrasi di daerah datar terbatas ini.

Budaya di Jepang


1. Hanami 


Tradisi Jepang dalam menikmati keindahan bunga, khususnya bunga sakura. Mekarnya bunga sakura merupakan lambang kebahagiaan telah tibanya musim semi. Selain itu, hanami juga berarti piknik dengan menggelar tikar untuk pesta makan-makan di bawah pohon sakura.

2. Seppuku 


Upacara untuk bunuh diri dan di luar Jepang lebih populer dengan istilah Harakiri. Ritual Seppuku biasanya memerlukan keterlibatan aktif paling tidak dua orang, satu yang mau bunuh diri dan satu lagi adalah pendampingnya (Kaishakunin) yang bertugas memenggal kepala orang yang melakukan Seppuku. Hanya saja, dalam pemenggalan itu leher yang dipenggal tidak boleh betul-betul putus, harus ada daging yang membuat kepala yang dipenggal tetap menempel pada tubuhnya.

3. Matsuri 


diselenggarakan untuk mendoakan keberhasilan tangkapan ikan dan keberhasilan panen (beras, gandum, kacang, jawawut, jagung), kesuksesan dalam bisnis, kesembuhan dan kekebalan terhadap penyakit, keselamatan dari bencana, dan sebagai ucapan terima kasih setelah berhasil dalam menyelesaikan suatu tugas berat. Matsuri juga diadakan untuk merayakan tradisi yang berkaitan dengan pergantian musim atau mendoakan arwah tokoh terkenal.

Sekian dulu ya, kita membahas tentang Jepang, semoga bermanfaat dan dapat memperkaya wawasan kalian.

Related Posts:

Pengetahuan Umum Populer Australia yang Perlu Anda Tahu

Sobat geografi, Apakah anda pernah berkunjung ke Australia? Kalau belum pernah, jangan kwatir karena sebentar lagi kita akan tahu banyak tentang Commonwealth of Australia (Negara Persemakmuran Australia).

Peta Fisik Australia
Peta Fisik Australia

Berikut Pengetahuan Umum tentang Bentang Alam Australia


1. Australia adalah pulau terbesar dan merupakan benua terkecil sekaligus benua terdatar di dunia.

2. Australia merupakan negara yang memiliki lautan terluas ketiga di dunia, dengan luas 12 km2.

3. Lebih dari 80% penduduk Australia bertempat tinggal dalam jarak 100km dari garis pantai.

4. Australia terdiri dari 6 negara bagian dan 2 wilayah teritorial. (New South Wales, Victoria, Queensland, Teritorial Utara, Australia Barat, Australia Selatan, Tasmania, Teritorial Ibu Kota Australia )

5. Ibukota Australia adalah Canberra, kota ini terletak 290 km di selatan Sidney.

6. New South Wales adalah negara bagian tertua dan paling banyak penduduknya di Australia, dengan ibukota Sidney

7. Tasmania dipisahkan dari daratan utama Australia oleh Selat Bass dan merupakan negara bagian terkecil di Australia.

8. Great Barrier Reef (Queensland) adalah terumbu karang penghalang terbesar di dunia dan merupakan area warisan budaya terbesar di dunia.

9. Gunung Kosciusko (2.230 m) adalah gunung tertinggi di Australia, yang terletak di pegunungan Alpen Australia.

10. Danau Eyre ( 8.900km2) adalah danau terluas di Australia, yang terletak di negara bagian Australia selatan.

11. Sungai Darling (3.750 km) adalah sungai terpanjang di Australia dan bermuara ke teluk Vincent.

12. Gurun Besar Victoria (647.000 km2) adalah Gurun pasir terluas di Australia.

Itu dulu ya, catat di buku catatan kalian agar tidak lupa (hehehe). Update terus postingnya sewaktu-waktu bisa saya perbarui.

Sumber: www.australia.com

Related Posts:

Pengertian Danau dan Jenis-Jenis Danau

Sobat Geografi, sudah tahu kan apa itu danau? Tapi bagaimana dengan jenis-jenis danau? Sekarang kita bahas hal tersebut dalam pengertian danau dan jenis-jenis danau.


Pengertian Danau


Danau merupakan suatu daratan yang cekung (basin) yang digenangi air yang cukup banyak. Air yang menggenangi danau bisa berasal dari mata air, air tanah, air sungai yang berpelepasan atau bermuara di danau tersebut atau bisa juga berasal dari air hujan.

Jenis-Jenis Danau Berdasarkan Proses Pembentukannya beserta Contohnya


Berdasarkan proses kejadiannya danau dibedakan menjadi 6 macam yaitu danau: Tektonik, Vulkanik, Tektono-Vulkanik, Karst, Glasial dan Waduk atau Bendungan.

1. Danau Tektonik


Danau yang terjadi akibat adanya peristiwa tektonik seperti gempa. Akibat gempa terjadi proses patahan (fault) pada permukaan tanah. Permukaan tanah yang patah mengalami pemerosotan atau ambles (subsidence) dan menjadi cekung. Selanjutnya bagian yang cekung karena ambles tersebut terisi air dan terbentuklah danau. Contoh: danau Poso, danau Tempe, danau Tondano, dan danau Towuti di Sulawesi. Danau Singkarak, danau Maninjau, dan danau Takengon di Sumatera.

2. Danau Vulkanik


Danau yang terdapat pada kawah lubang kepunden bekas letusan gunung berapi. Ketika gunung meletus batuan yang menutup kawasan kepunden rontok dan meninggalkan bekas lubang di sana. Ketika terjadi hujan lubang tersebut terisi air dan membentuk sebuah danau. Contoh: Danau Kelimutu di Flores, Kawah Bromo, danau gunung Lamongan di Jawa Timur, danau Batur di Bali danau Kerinci di Sumatera Barat serta Kawah gunung Kelud.

3. Danau Tektono-Vulkanik


Danau yang terjadi akibat proses gabungan antara proses vulkanik dengan proses tektonik. Ketika gunung berapi meletus, sebagian tanah/batuan yang menutupi gunung patah dan merosot membentuk cekungan. Selanjutnya cekungan tersebut terisi air dan terbentuklah danau. Contoh: danau Toba di Sumatera Utara

4. Danau Karst


Danau yang terdapat di daerah berbatu kapur. Danau jenis ini terjadi akibat adanya erosi atau pelarutan batu kapur. Bekas erosi membentuk cekungan dan cekungan terisi air sehingga terbentuklah danau. Contoh : Doline, Uvala

5. Danau Glasial


Danau yang terjadi karena adanya erosigletser. Pencairan es akibat erosi mengisi cekungan-cekungan yang dilewati sehingga terbentuk danau. Contohnya danau yang terdapat di perbatasan antara Amerika dengan Kanada yaitu danau Superior, danau Michigan dan danau Ontario.

6. Waduk atau Bendungan


Danau yang sengaja dibuat oleh manusia. Pembuatan waduk biasanya berkaitan dengan kepentingan pengadaan listrik tenaga air, perikanan, pertanian dan rekreasi. Contoh: Saguling, Cirata dan Jatiluhur, Darma di Jawa Barat,

Related Posts:

Mengurai Apa Itu Monsun atau Muson

Sobat geografi, kali ini kita akan mengurai tentang monsun atau muson. Apa itu monsun?, Apa saja macam-macam monsun?, Bagaimana monsun di Indonesia? Semua tentang monsun akan kita kupas pada postingan ini. 

A. Definisi, Sebab, dan Daerah Monsun 


Angin yang berbalik arah secara musiman, yang disebabkan oleh perbedaan sifat termal antara benua dan lautan, dinamaka angin monsun. Angin ini berbalik arah paling sedikit 120 derajat antara bulan Januari dan Juli, kecepatan anginnya melebihi 3 m/s. beberapa daera monsoon yan dikenal antara lain Monsun Afrika Barat, Monsun Afrka Timur, Monsun Asia Selatan, Monsun Asia Timur dan Tenggara, serta monsoon Australia Utara. 

B. Berbagai Monsun


Monsun Asia Timur dan Utara


Monson Asia Timur dan Tenggara adalah monson yang berkembang paling baik. Hal ini disebabkan oleh besarnya Benua Asia dan efek dari dataran tinggi Tibet ter hadap aliran udara.
Pada musim dingin di BBU angin bertiup dari arah timur laut yang dinamakan Monsun Timur Laut. Pada waktu melintasi Khatulistiwa angin ini dibelokkan karena pengaruh rotasi bumi menjadi angin angina barat di atas Indonesia.
Pada musim dingin di BBS, angin tenggara yang berasal dari tekanan tinggi di atas Benua Australia bertiup ke arah barat laut melewati Indonesia dan Samudra Indonesia. Angin ini mengalami pembelokan setelah melewati khatulistiwa kemudian  menjadi Monsun Barat Daya menuju kea rah timur laut.

Monsun Asia Selatan 


Pada mmusim dingin di BBU, di Asia Selatan, pegunungan menghalangi mengalirnya udara sangat dingin dari Asia pusat ke selatan pegunungan tersebut. Jadi di daerah ini Monsun Timur Laut adalah lemah, karena kecilnya gradien suhu antara daratan di sebelah selatan pegunungan dan Samudra Indonesia. Monsun Timur Laut atau Monsun Musim Dingin ini terus menuju ke palung tekanan rendah di Samudra Indonesia Tengah dan Timur.
Pada musim panas di BBU, di atas India bagian utara, Pakistan, Iran bagian selatan, dan Saudi Arabia terbentuk pusat-pusat tekanan rendah yang kuat menguasai sirkulasi udara, maka bertiuplah angin keluar dari pusat tekanan tinggi di Samudra Indonesia. Setelah melewati khatulistiwa, angin ini dibelokan menjadi angin permukaan barat daya yang menuju ke pusat-pusat tekanan rendah tadi. Angin ini dinamakan Monsun Barat Daya atau Monsun Musim Panas.

Monsun Australia Utara     


Monsun ini muncul akhir Desember atau permulaan januari.  Di bulan Januari  dan februari monsun ini sering mencapai cukup jauh ke selatan tetapi sangat jarang melewati daerah tropis. 

Monsun Afrika Timur


Pada musim panas di BBU, di atas bagian lintang rendah Samudra Indonesia, bertiup angin dari arah tenggara yang berasal dari pinggiran utara antisiklon, pusat tekanan tinggi di Samudra Indonesia. Atas pengaruh gaya coriolis, angin ini berbelok arah menjadi angin barat daya dan bergabung dengan monsun barat daya.

Monsun Afrika Barat


Pada musim panas di BBU, angin bertiup menuju ke pusat tekanan rendah termal di atas gurun Sahara dan dinamakan Monsun Musim Panas. Pada musim dingin di BBU angin bertiup keluar dari antisiklon di atas gurun Sahara menuju ke arah barat daya sebagai monsun musim dingin.

C. Monsun di Indonesia 


Monsun di Indonesia adalah bagian dari monsun Asia Timur dan Asia Tenggara. Pada musim dingin di BBU, di daerah yang membentang dari Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali, Lombok, Nusa Tenggara sampai ke Papua, angin monsun tersebut bertiup dari barat ke timur. Oleh sebab itu di daerah ini monsun dingin dari BBU disebut Musim Monsun Barat, sedangkan di daerah yang mencakup sebagian besar Sumatra dan Kalimantan Barat angin monsun dating dari arah timur laut dan disebut Monsun Timur Laut.
Pada musim panas di BBU, di ujung Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali, Lombok, Nusa Tenggara sampai Papua bertiup angin Monsun Timur, sedangkan di sebagian Suatra lainnya dan Kalimantan Barat bertiup angina Monsun Barat Daya.
Berdasarkan monsun yang berkuasa, di Indonesia dikenal empat musim. Untuk daerah yang membentang dari ujung selatan Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Nusa Tenggara dan Papua, kekempat musism serta periodanya adalah sebagi berikut.

Untuk bagian Sumatra lainnya dan Kalimantan Barat, keempat musim serta periodanya adalah sbb.


Related Posts:

Komposisi Atmosfer Bumi

Atmosfer bumi terdiri dari campuran bermacam-macam gas yang menyelubungi seluruh permukaan bumi. Atmosfer bumi merupakan bagian yang takterpisahkan dari bumi, karena adanya pengaruh gaya tarik (gaya gravitasi) bumi.

Keadaan atmosfer bumi makin keatas (makin tinggi) keadaannya semakin menipis, sehingga pada ketinggian tertentu (sekitar ketinggian 1000 km) keadaan atmosfer sudah sedemikian tipisnya, sehingga sering disebut ruang hampa. Berdasarkan penelitian, separuh dari massa atmosfer bumi terdapat hingga ketebalan sekitar 30 km dari permukaan bumi.  Dengan demikian tidak ada batas-batas yang nyata antara atmosfer bumi dengan ruang angkasa luar atau ruang hampa udara, sehingga ketinggian atmosfer bumi juga tidak dapat ditentukan secara pasti.

Di bagian bawah (hingga ketinggian sekitar 80 km dari permukaan laut), atmosfer bumi terdiri dari campuran berbagai macam gas dengan perbandingan yang dapat dikatakan sama, kecuali untuk gas Ozon (O3), Karbon dioksida (CO3), dan Uap air (H2O). Adapun komposisi atmosfer dalam keadaan kering (tanpa uap air) adalah sebagai berikut :

komposisi gas di atmosfer pada kondisi yang dianggap kering
Tabel 1.1 komposisi gas di atmosfer pada kondisi yang dianggap kering

Selain dari gas-gas tersebut, di lapisan bagian bawah hampir selalu terdapat uap air, namun karena keadaan uap air tersebut jumlahnya sangat berubah-ubah, maka tidak dapat dimasukkan didalam table gas di atas.

Sebenarnya atmosfer bumi dapat dikatakan tidak pernah kering, karena didalamnya selalu terdapat uap air walaupun dalam jumlah yang sedikit sekali. Jumlah uap air di dalam atmosfer selalu berubah-ubah terhadap waktu dan tempat. Di atas lautan dan wilayah  pantai daerah tropis yang panas, kadar uap air di atmosfer dapat mencapai sekitar 3%, tetapi sebaliknya di beberapa tempat di daerah continental (benua) dekat kutub, hanya terdapat kadar uap air yang sangat sedikit.

Peranan uap air di atmosfer sangat besar, karena meskipun jumlahnya relative sedikit, dapat menimbulkan variasi  cuaca yang cukup besar. Dapat dikatakan sebagian besar dari perubahan cuaca terjadi karena adanya pemusatan kadar uap air di dalam atmosfer, terutama  rata-rata hingga  ketinggian di bawah 6 km, dimana terdapat kadar uap air yang tinggi di dalam atmosfer.

Masuknya uap air  ke dalam atmosfer bumi ialah melalui proses penguapan dari air yang ada di  permukaan bumi (lautan, danau, sungai, dls), permukaan tanah yang basah, maupun penguapan yang berasal dari tumbuhan dan makhluk hidup lainnya. Uap air di atmosfer dapat berubah dalam bentuk cair atau padat, yang akhirnya dapat jatuh kembali kepermukaan bumi sebagi hujan, salju, atau embun.

Berikut ini penjelasan masing-masing gas yang terdapat di atmosfer:

Nitrogen

Nitrogen yang masuk ke dalam atmosfer berasal dari peluruhan sisa-sisa hasil pertanian dan letusan gunung api, sedangkan pengeluaran nitrogen dari atmosfer terutama disebabkan oleh proses biologis dalam tumbuh-tumbuhan dan kehidupan di laut. Konsentrasi nitrogen di atmosfer adalah konstan yang menunjukan seimbangnya masukan dan keluaran nitrogen.

Oksigen

Oksigrn dihasilkan terutama melalui proses fotosintesis pada tumbuhan. Oksigen diambil dari atmosfer oleh proses peluruhan bahan organik dan pernapasan makhluk hidup. Oksigen dapat bereaksi dengan unsur-unsur lain di atmosfer membentuk senyawa oksida.

Ozon

Ozon terdapat di seluruh atmosfer bagian bawah terutama di lapisan stratosfer, yaitu pada ketinggian 15 dan 35 km.
Ozon terbentuk dari terbelahnya molekul oksigen di bawah pengaruh radiasi ultraviolet menjadi atom-atom oksigen yang kemudian bergabung membentuk ozon.
O2  +  radiasi ultraviolet  Ă   O  +  O
O  +  O2  +  M  Ă   O3  +  M
M adalah molekul ketiga, biasanya N2 atau O2
Ozon adalah senyawa yang tidak stabil.senyawa ini dapat terpecah di bawah pengaruh radiasi atau pada tumbukan dengan atom oksigen.
O3  +  radiasi  Ă   O2  +  O
O3  +  O  Ă   O2  +  O
Ozon menyerap dengan kuat radiasi ultra vilolet yang dipancarkan mataharike bumi sehingga radiasiradiasi ultraviolet yang mencapai bumi berkurang hingga ke intensitas yang dapat ditolerir makhluk hidup di bumi.
Kerusakan lapisan ozon disebabkan oleh lepasnya senyawa-senyawa kimia sintesis ke atmosfer.

Karbon Dioksida

Karbon dioksida yang masuk ke atmosfer dapat berasal dari sumber alam dan sumber buatan. Sumber alami karbon dioksida berasal dari proses pernapasan makhluk hidup dan peluruhan bahan organik. Sedangkan sumber buatan berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, industri semen, pembakaran hutan, dan perubahan tata guna lahan.

Uap Air

Konsentrasi uap air di atmosfer berkisar antara nol di daerah gersang hingga  4% di daerah tropis.Uap air  di atmosfer berasal berasal dari evapotranportasi dari permukaan bumi dan diangkat ke atas oleh turbulensi yang paling efektif di bawah ketinggian 10 km.
Uap air menunggalkan atmosfer melalui proses kondensasi dalam bentuk hujan atau melalui pembentukan curahan lain.

Aerosol

Aerosol adalah partikel yang ukurannya lebih besar daripada ukuran molekul, tetapi  cukup kecil sehingga dapat melayang di atmosfer. Partikel ini dapat berupa padat maupun cair, misalnya debu, garam, sulfat, nitrat, dsb.

Aerosol yang masuk ke atmosfer berasal dari letusan gunung api serta sisa pembakaran bahan bakar fosil. Aerosol dapat keluar dari atmosfer dengan cara berikut. Yang berukuran besar akan jatuh ke bumi akibat gaya gravitasi, sedangkan yang berukuran kecil akan terbawa oleh curahan.

Related Posts:

Alat Pengukur Unsur – Unsur Cuaca

Sobat geografi, ada yang tahu apa saja alat-alat yang digunakan untuk mengukur unsur-unsur cuaca? Misal alat apa yang digunakan untuk mengukur curah hujan, kelembaban udara dsb? Pasti sebagian besar belum tahu kan, saya punya materinya nih. Materi ini dikutip dari Modul Praktis Cuaca dan Iklim BMKG, jadi dari sumber terpercaya. Baiklah langsung saja ini materinya. 

1. Alat Pengukur Suhu Udara 


Alat yang digunakan adalah Termometer dengan menggunakan standar satuan Celcius, Fahrenheit dan Kelvin. Macam – macam termometer yang digunakan dalam pengamatan meteorologi dan klimatologi adalah sebagai berikut :
Termometer Maksimum
Adalah termometer air raksa yang diletakkan mendatar agak miring ke atas karena adanya tegangan permukaan. Digunakan untuk mengukur Suhu Udara Maksimum.
Termometer Minimum
Adalah termometer yang berisi alkohol dan diletakkan mendatar agar tidak adanya gaya gravitasi. Digunakan untuk mengukur Suhu Udara Minimum.
Termometer Tanah 
Merupakan termometer yang diletakkan di dalam tanam dengan kedalaman yang berbeda, antara lain 5, 10, 20, 30, 50 dan 100 cm. Digunakan untuk mengukur suhu tanah dan dipakai di bidang Klimatologi.
Termometer Tanah 
Termometer Tanah 

2. Alat Pengukur Tekanan Udara


Alat yang digunakan adalah Barometer dengan menggunakan standar satuan milibar (mb) dan hektopascal (hpa). Macam – macam barometer yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
• Barometer air raksa
• Barometer Aneroid
• Barometer Digital
• Barograf
Dari keempat macam barometer tersebut diatas, Barometer air raksa yang menggunakan beberapa koreksi meliputi : Koreksi indeks, koreksi tinggi, koreksi suhu dan koreksi lintang.
Barometer air raksa
Barometer air raksa

3. Alat Pengukur Kecepatan Angin


Alat yang digunakan adalah Anemometer dan Wind Shock, dengan menggunkan standar satuan knots sedangkan di beberapa negara ada yang menggunakan satuan km/jam atau mil/jam. Anemometer dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
Wind Vanes digunakan untuk menentukan arah angin.
Wind Cup (Cup Anemometer) digunakan untuk menentukan kecepatan angin.
Sedangkan untuk Wind Shock berupa bendera panjang bulat dan lonjong, sering ditemui di landasan – landasan pesawat terbang (Bandara).
Anemometer
Anemometer

4. Alat Pengukur Jarak Pandangan (Visibility)


Sering dilakukan secara visual / mata manusia sebagai alatnya yang berpatokan pada suatu benda dengan jarak sudah ditentukan dahulu. Sedangkan di Bandara – bandara sudah menggunakan alat semi otomatis dan otomatis yang biasa disebut ”Runway Visual Range (RVR)”.
Runway Visual Range (RVR)
Runway Visual Range (RVR)

5. Alat Pengukur Kelembaban Udara


Alat yang digunakan adalah Psychrometer dan Higrometer rambut atau higrograf rambut. Higrograf biasanya disatukan dengan termograf sehingga sering disebut Termohigrograf. Sensornya dibuat dari rambut dan pias pencatatnya harian atau mingguan. Alat ini dapat mencatat kelembapan nisbi sampai 100 %. Jenis – jenis Psychrometer yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
• Psychrometer Assman
• Psychrometer Sling / Putar
• Psychrometer Sangkar atau Termohigrograf 
Psychrometer
Psychrometer

6. Pengukur Awan


Sering dilakukan secara visual / mata manusia sebagai alatnya, dengan menggunakan standar satuan oktas (banyaknya awan yang menutupi langit) dan memakai bilangan 1 – 8, sedangkan untuk bilangan 9 digunakan jika kondisi awan sama sekali tidak dapat terpantau.

7. Alat Pengukur Curah Hujan


Alat yang sering digunakan adalah Penakar Hujan dan air hujannya diukur dengan gelas ukur yang standar Meteorologi (BMG dan WMO). Jenis – jenis penakar hujan antara lain:
Penakar hujan biasa (Observasi) yang mempunyai luas corong 100 cm2 dan dipasang 120 cm dari tanah.
Penakar hujan otomatis dipasang 140 cm dari tanah ada 2 jenis, yaitu :
Penakar hujan sifon (tipe Hellman) yang mempunyai luas corong 200 cm2 
Penakar hujan timbangan (Tipping Bucket) yang mempunyai luas corong 400 cm2
Penakar Hujan
Penakar Hujan

8.  Alat Pengukur Lama / Durasi Penyinaran Matahari


Jenis alat yang sering dipakai dalam pengukuran durasi / lamanya penyinaran matahari adalah jenis Campbell-Stokes dan Jordan. Alat ini menggunakan pias yang terbuat dari kertas khusus dengan tujuan akan mudah terbakar. Jika matahari tertutup awan maka pias tidak akan terbakar.
Durasi penyinaran matahari selama 12 jam (dari matahari terbit sampai matahari terbenam), sementara di Indonesia durasi penyinaran matahari sering diukur selama 8 jam saja, yaitu dari jam 08.00 sampai jam 16.00.
Campbell-Stokes
Campbell-Stokes

Related Posts:

Pengertian Awan, Bentuk Dasar dan Penggolongan Awan

Sobat geografi, bagaimana cuaca di tempat saudara? hujan kah? Kalau begitu tepat sekali kalau anda membaca posting saya kali ini. Kali ini saya akan membahas tentang awan. Apa sih definisi awan? Apa saja macam-macam awan? Bagaimana kita bisa mengenali awan? berikut ulasannya.
Pengertian Awan, Bentuk Dasar dan Penggolongan Awan
Pengertian Awan, Bentuk Dasar dan Penggolongan Awan

Pengertian Awan


Awan adalah suatu kumpulan partikel air yang tampak di atmosfer. Awan tetes adalah awan sebagian besar partikelnya terdiri dari tetes air, sedangkan awan yang sebagian besar partikelnya terdiri dari kristal es disebut awan es.

Bentuk Dasar dan Perawanan


Tiga bentuk dasar awan yaitu bentuk berserat (sirus), lapisan (stratus), dan gumpalan (kumulus). Bentuk berserat disebabkan oleh kristal es yang jatuh, bentuk lapisan adalah karakteristik dari awan yang pertumbuhannya berlangsung dalam arah horizontal. Bentuk gumpalan disebabkan oleh pertumbuhan vertikal yang sangat besar pada konveksi lokal.

Disamping itu digunakan pula kata latin nimbus yang berarti awan hujan dan alto yang berarti tinggi. Untuk penamaan awan digunakan pula gabungan dari kata dasar sirus, stratus, dan kumulus.

Penggolongan Awan


Penggolongan awan didasarkan pada sepuluh golongan utama yang disebut genus. Kesepuluh genus tersebut adalah

1. Sirus
2. Sirokumulus
3. Sirostratus
4. Altokumulus
5. Altostratus
6. Nimbostratus
7. Stratokumulus
8. Sratus
9. Kumulus
10. kumulonimbus

Tiap genus awan dibagi menjadi beberapa jenis awan dan jenis awan dapat dibagi lagi menjadi varitas awan.

1. Sirus

Sirus didefinisikan sebagai awan yang tampak tersususn dari serat lembut dan halus berwarna putih mengkilat tanpa bayangan sendiri. Sirus dapat berbentuk lurus, melengkung tak teratur tau tampak kusut yang dinamakan fibratus. Jenis unsinus berbentuk koma atau kail yang mata kailnya menghadap ke atas. Jenis spisatus berbentuk kumpulan serat yang rapat dan mampat.
Sirus terdiri dari kristal es. Gejala optiknya disebabkan oleh pemantulan, pembiasan, dan penghamburan cahaya oleh kristal-kristal es. Awan sirus berkembang dari kristal es yang jatuh dari Sirokumulus atau dari pembentangan bagian atas Kumulonimbus. Sirus dapat pula terjadi dari penguapan bagian yang tipis dari Sirostratus.

2. Sirokumulus

Sirokumulus adalah lapisan awan yang tampak terdiri dari unsur kecil sekali menyerupai butir padi-padian yang berwarna putih tanpa bayangan seperti sirus. Awan sirokumulus dapat berbentuk lonjong atau lensa yakni dari jenis lentikularis. Jenis undulatus tersusun dari beberapa baris sejajar yang menyerupai gulungan ombak. 
Nama Sirokumulus hanya dapat digunakan bila
• awan yang diamati jelas berkaitan dengan Sirus atau Sirostratus
• awan yang diamati terjadi dari Sirus atau Sirostratus
• awan yang diamati mempunyai cirri atau tanda yang menunjukan bahwa awan tersebut terdiri dari kristal es.

3. Sirostratus

Sirostratus adalah awan yang tampak seperti tirai kelambu halus keputih-putihan yang tidak mengaburkan tepi matahari atau bulan yang ada di baliknya tetapi menghasilkan gejala halo. Jenis fibratus mempunyai jaringan serat dan jenis nebulosus menyerupai tirai asap yang merata.

4. Altokumulus

Altokumulus adalah lapisan awan berwarna putih atau kelabu yang terdiri dari unsur-unsur berbentuk bulatan terpipih. Jenis stratiformis berbentuk lapisan yang cukup luas dan seragam. Jenis lentikularis berbentuk lensa yang pinggirannya tajam dan tegas. Altokumulus dengan ketransparanan termasuk varitas translusidus, sedangkan yang tidak transparan adalah varitas opakus.

5. Altostratus

Altostratus didefinisikan sebagai lapisan awan yang tampak berserat atau seragam tetapi berwarna kelabu atau kebiru-biruan menutupi sebagian atau seluruh langit.
Altostratus terdiri dari air dan kristal es. Awan ini juga mengandung tetes hujan dan dapadt menimbulkan gejala virga yang tampak sebagai garis sejajar yang keluar dari dasar awan.

6. Nimbostratus

Nimbostratus adalah lapisan awan yang seragam, luas berwarna kelabu tua, sering terdapat koyakan awan di bawahnya yang saling terpisah maupun bersambung. Nimbostratus tidak memiliki jenis maupun varitas.

7. Stratokumulus

Stratokumulus didefinisikan sebagai lapisan awan yang terdiri dari unsur berupa bulatan terpipih atau bulatan panjang terpipih berwarna kelabu dengan bagian yang lebih gelap. Stratocumulus yang seragam dan meliputi bagian langit yang luas termasuk jenis stratiformis.
Stratocumulus terdiri dari tetes awan dan kadang-kadang mengandung pula tetes hujan. Awan ini kadang-kadang disertai curahan yang berupa hujan berintensitas kecil.

8. Stratus

Stratus didefinisikan sebagai awan rendah yang seragam dan umumnya berwarna kelabu tetapi tidak menyentuh permukaan bumi. Stratus terdiri dari tetes awan yang kecil. Stratus yang tebal sering terdiri dari tetes hujan. Stratus menimbulkan gejala halo.

9. Kumulus

Kumulus adalah awan yang umunya kelihatan mampat dan berbentuk gumpalan yang menjulang. 
Ukuran vertikal kumulus  dapat kecil dan tampak seperti tertindih. Jenis ini disebut humilis. Jenis kongestus memiliki uukuran vertikal yang sangat tinggi dengan bagian atas berupa tonjolan-tonjolan. Kumulus yang pinggirannya terkoyak-koyak merupakan jenis fraktus.
Kumulus terutama terdiri dari tetes air. Kristal es dapat terjadi di bagian awan yamg suhunya lebih kecil dari 0ÂșC.  

10. Kumulonimbus

Kumulonimbus dalah awan yang tampak beratdan mampat, menjulang tinggi sekali menyerupai gumpalan yang besar.
Kumulonimbus terdiri dari tetes awan dan di bagian atas terdapat es. Kumulonimbus mengandung pula tetes hujan yang besar.
Curahan yang timbul dari Kumulonimbus menimbulkan suatu gejala yang tampak sebagai berkas garis sejajar yang keluar dari dasar awan. Jika gejala tersebur dapat mencapai permukaan bumi dinamakan presipitasio dan jika berkas tidak mencapai permukaan bumi disebut virga.

Related Posts:

Pengertian Erosi dan Macam-Macam Erosi

Melihat  berita di televisi, baru-baru ini telah terjadi longsor di Karang Kobar, Banjarnegara. Saya selaku admin Klik Geografi mengucapkan turut berduka atas kejadian tersebut. Semoga seluruh korban dapat segera ditemukan. #Aamiin. 
Berhubungan dengan kejadian longsor tersebut, saya akan membahas tentang erosi. Apa itu erosi? Apa saja macam-macam erosi ?  Berikut ulasannya.
Erosi

Pengertian Erosi Tanah

Erosi merupakan peristiwa pindahnya atau terangkutnya tanah dari suatu tempat ke tempat yang lainnya oleh media alam. Di daerah beriklim basah seperti Indonesia peristiwa erosi sebagian besar disebabkan oleh air (Sitanala Arsyad, 1989:30). Erosi tanah adalah suatu proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas, baik disebabkan oleh pergerakan air maupun angin. Proses erosi ini dapat menyebabkan merosotnya produktivitas tanah, daya dukung tanah untuk produksi pertanian dan kualitas lingkungan hidup (Saifudin Sarief, 1985:9).

Proses erosi merupakan kombinasi dua sub proses yaitu:

1. Penghancuran struktur tanah menjadi butir-butir primer oleh energi tumbuk butir-butir hujan yang menimpa tanah, perendaman oleh air yang tergenang (proses dispersi) dan pemindahan (pengangkutan) butir-butir tanah oleh percikan hujan.

2. Penghancuran struktur tanah diikuti pengangkutan butir-butir tanah oleh air yang mengalir di permukaan tanah. Besar erosi tergantung dari banyaknya aliran permukaan maka dengan menungkatnya aliran permukaan erosi meningkat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya erosi tanah terutama iklim, topografi, vegetasi, tanah dan manusia. Secara alami tanpa campur tangan manusia erosi dapat berjalan, tapi prosesnya seimbang dengan proses pembentukan tanah. Dampak yang ditimbulkan oleh adanya erosi dapat meliputi dua daerah yaitu dampak pada sumber kejadian erosi dan di daerah bawahnya (hilir):

1. Kemunduran produktivitas tanah sebagai akibat dari tekstur, perubahan struktur tanah yang menyebabkan kemampuan aerasi dan peresapan berkurang, berkurangnya lapisan top soil sehingga lapisan yang subur berkurang, tanah menjadi relatif kering karena kemampuan menyimpan air berkurang, mengurangi kemampuan untuk usaha pemupukan. 

2. Berkurangnya aliran air sungai-sungai dan mata air pada musim kemarau.

3. Mengotori sumber air untuk minum dan keperluan rumah tangga karena air dari sumber akan dikotori oleh pelumpuran akibat terkikisnya tanah.

4. Meningkatnya bahaya banjir baik frekuensi maupun besarnya banjir. Dalam hal ini disebabkan oleh pendangkalan sungai, saluran pembuangan sungai, muara sungai dan waduk akibat pendangkalan sedimen hasil kikisan tanah sebelah hulu (Sunu Sutikno, 1997:482).

Bentuk-Bentuk Erosi

1. Erosi Lembar / Sheet Erosion / Erosi permukaan.

Erosi lembar/ sheet erosion atau erosi permukaan adalah pengangkutan lapisan tanah yang merata tebalnya dari suatu permukaan bidang tanah. Kekuatan jatuh butir-butir hujan dan aliran air dipermukaan tanah merupakan penyebab utama erosi ini. 

2.  Erosi Alur / Riil Erosion.

Yaitu erosi yang terjadi akibat terkonsentrasinya air pada tempat terperciknya partikel-partikel tanah yang kemudian membentuk aliran ke bawah. Timpaan air hujan yang keras mempunyai daya pemecah agregat yang lebih kuat sehingga partikel tanah terpecik ke luar dari kedudukannya.

3. Erosi Parit / Gulley Erosion.

Proses terjadinya sama dengan erosi alur tetapi saluran-saluran yang terbentuk sudah sedemikian dalamnya sehingga tidak dapat dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa. Erosi parit yang baru terbentuk berukuran sekitar 40 cm lebar dan dalamnya sekitar 25 cm. Erosi parit yang telah lanjut dapat mencapai 30 meter dalamnya. 

4. Erosi Tebing Sungai.

Erosi tebing sungai terjadi sebagai akibat pengikisan tebing oleh air yang mengalir dari bagian atas atau oleh terjangan arus air yang kuat pada kelokan sungai. Erosi tebing akan lebih hebat jika vegetasi penutup tebing telah habis atau jika dilakukan pengelolaan terlalu dekat dengan tebing.

5. Longsor /Landslide

Longsor adalah suatu bentuk erosi yang pengangkutan atau pemindahan tanahnya terjadi pada suatu saat dalam volume yang besar. 

6. Erosi Interal

Erosi internal adalah terangkutnya butir-butir primer kebawah kedalam celah-celah atau pori-pori tanah, sehingga tanah menjadi kedap air dan udara. Erosi ini menyebabkan menurunnya kapasitas infiltrasi tanah dengan cepat sehingga aliran permukaan meningkat yang menyebabkan erosi lembar dan erosi alur. (Sitanala Arsyad, 1989 :32)

Related Posts: