7 Air Terjun Tertinggi di Pulau Jawa

Bagi para petualang, air terjun menjadi salah satu destinasi menarik untuk dikunjungi. Apalagi di Indonesia yang notabene negara tropis, dimana air mengalir sampai jauh. Indonesia banyak menyimpan pesona keindahan air terjun di penjuru wilayahnya.

7 Air Terjun Tertinggi di Pulau Jawa


Kali ini kita akan menampilkan air terjun tertinggi di Pulau Jawa.

Air Terjun Tertinggi di Pulau Jawa

Berikut ini adalah 7 Air Terjun Tertinggi di Pulau Jawa.

1. Air Terjun Madakaripura di Kabupaten Probolinggo,  Jawa Timur (200m)

Air terjun Madakaripura adalah sebuah air terjun yang terletak di Dusun Branggah, Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Air terjun ini adalah salah satu air terjun di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Air terjun setinggi 200 meter ini merupakan air terjun tertinggi di Pulau Jawa dan tertinggi kedua di Indonesia. Air terjun Madakaripura berbentuk ceruk yang dikelilingi bukit-bukit yang meneteskan air pada seluruh bidang tebingnya seperti layaknya sedang hujan, 3 di antaranya bahkan mengucur deras membentuk air terjun lagi.

Mengunjungi air terjun Madakaripura adalah salah satu hal yang harus dilakukan oleh para penjelajah yang pergi ke Jawa Timur. Madakaripura bisa dicapai dari Malang atau pun Probolinggo. Dari Probolinggo Anda bisa naik bus besar ke arah Tongas. Anda bisa mengutarakan tujuan Anda kepada kondektur bahwa Anda ingin mengunjungi air terjun tersebut dan Anda akan diberhentikan di pertigaan Tongas. Setelah turun, Anda harus melanjutkan perjalanan dengan angkot yang sebelumnya harus Anda tawar.

Perjalanan dari Tongas ke Madakaripura penuh dengan pemandangan bagus dan juga jalan yang tidak cukup nyaman. Tapi semua itu akan terbayar jika penjelajah sudah sampai di pintu gerbang Madakaripura. Tidak ada tiket masuk tetapi Anda akan ditawari memakai jasa guide lokal yang juga bisa membawakan tas carrier Anda bila diperlukan. Perjalanan dari sini ke air terjun sangat indah dan memanjakan mata dengan pemandangan pohon-pohon besar, udara yang segar dan juga melewati sungai-sungai. Sepatu yang kuat, tahan air ataupun sandal gunung sangat disarankan untuk perjalanan ini. Perjalanan menempuh kurang lebih 1 jam ketika kemudian Anda merasakan dinginnya sekitar dan juga air yang meloncat-loncat ke tubuh Anda. Maka dari itu, baju ganti, jas hujan ataupun payung sangat disarankan. Anda harus berjalan lebih jauh sedikit untuk bisa menikmati air terjun utamanya. Anda masih harus menaiki tebing yang cukup licin dan sempit. Tapi sekali lagi itu akan terbayar dengan begitu Anda melihat air terjun utama yang berdinging melingkar, jadi terlihat seperti Anda berada di dalam botol. Sangat indah.

Mitos yang didapat dari Air Terjun Madakaripura adalah Anda disarankan untuk meninggalkan tempat ini sebelum jam 14.00. Akan sering terjadi hujan pada jam-jam ini yang bisa mempengaruhi tingkat air di sekitar air terjun yang cukup berbahaya dan memungkinkan Anda sulit meninggalkan tempat.

Setelah menikmati Madakaripura, Anda dapat kembali ke Tongas dan lalu ke Probolinggo. Atau Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Gunung Bromo.

2. Air Terjun Jarakan di Kabupaten Magetan,  Jawa Timur (115m)

Air Terjun Jarakan ini merupakan bagian kawasan obyek wisata Air Terjun yang sedang dikembangkan pemerintah Kabupaten Magetan. Air terjun ini berlokasi di desa Ngancar, kecamatan Plaosan. Air Terjun Jarakan terletak sekitar 80 meter di atas Air Terjun Watu Ondo. Dengan ketinggian air terjun sekitar 35 meter, di dasar air terjun ini terdapat sendang kecil dimana para wisatawan dapat mandi, mencuci muka atau hanya untuk bermain air. Volume air yang mengalir di air terjun ini memang lebih banyak ketimbang Watu Ondo.

Selain dikembangkan sebagai obyek wisata, aliran hulu sungai Air Terjun Jarakan juga dimanfaatkan untuk kepentingan irigasi, sehingga saat kemarau air terjun ini mengering.

3. Air Terjun Sedudo di Kabupaten Nganjuk,  Jawa Timur (105m)

Air Terjun Sedudo adalah sebuah air terjun dan obyek wisata yang terletak di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Jaraknya sekitar 30 km arah selatan ibukota kabupaten Nganjuk. Berada pada ketinggian 1.438 meter dpl, ketinggian air terjun ini sekitar 105 meter. Tempat wisata ini memiliki fasilitas yang cukup baik, dan jalur transportasi yang mudah diakses.

Masyarakat setempat masih mempercayai, air terjun in memiliki kekuatan supra natural. Lokasi wisata alam ini ramai dikunjungi orang pada bulan Sura (kalender Jawa). Konon mitos yang ada sejak zaman Majapahit, pada bulan itu dipercaya membawa berkah awet muda bagi orang yang mandi di air terjun tersebut.

Setiap Tahun Baru Jawa, air terjun Sedudo dipergunakan untuk upacara ritual, yaitu memandikan arca dalam upacara Parna Prahista, yang kemudian sisa airnya dipercikan untuk keluarga agar mendapat berkah keselamatan dan awet muda. Hingga sekarang pihak Pemkab Nganjuk secara rutin melaksanakan acara ritual Mandi Sedudo setiap tanggal 1 Suro.

4. Curug Citambur di Kabupaten Cianjur,  Jawa Barat (100 m)

Curug Citambur, sebuah air terjun yang ketinggiannya kira-kira 100 meter di Desa Karang Jaya, Kec. Pasirkuda, Cianjur Selatan. Airnya sangat dingin dan tak ada yang berani bermandi di air jatuhannya. Dipastikan badan akan terasa sakit sekali bila tertimpa air jatuhan karena volumenya cukup besar, jauh lebih besar dan tinggi dari Curug Cimahi di daerah Cisarua, Kab. Bandung.

Air terjun yang lokasinya selatan Ciwidey, Kab. Bandung, yang jaraknya kira-kira 40 km itu, berpanorama indah. Sekitar curug selalu diliputi kabut tipis dan suara air jatuhannya begitu keras dan sesekali diselingi suara burung kutilang, seakan memperkaya simfoni suara alam kawasan itu.

Berada di sana serasa di alam yang masih “perawan”, belum banyak disentuh tangan manusia. Objek wisata itu masih eksotis. Ada dua versi, kenapa curug itu bernama Citambur. Dargana, Ketua Badan Pertimbangan Desa (BPD) Desa Karang Jaya menjelaskan, kata orang tua dulu, setiap air terjun yang jatuh ke kolam berbunyi “bergedebum” seperti tambur.

5. Curug Cipendok di Kabupaten Banyumas,  Jawa Tengah (92 m)

Curug Cipendok adalah air terjun dengan ketinggian 92 meter yang terletak di lereng Gunung Slamet. Curug Cipendok mempunyai daya tarik tersendiri, karena lingkungan masih betul-betul alami. Kesunyian juga masih sangat terasa, sebab belum banyak pelancong yang datang menikmati keindahan alamnya. Hawa di sekitarnya sejuk dan sepanjang jalan menuju ke sana terdapat area perkebunan. Di sekitar wilayahnya terdapat bumi perkemahan dan sebuah telaga yang bernama Telaga Pucung.

6. Curug Cimahi di Kabupaten Bandung Barat,  Jawa Barat (87 m)

Curug atau juga Air Terjun Cimahi ini, memiliki ketinggian sekitar 87 m, merupakan salah satu curug yang tertinggi di wilayah Bandung dan sekitarnya.  Nama Cimahi berasal dari nama sungai yang mengalir di atasnya yaitu Sungai Cimahi yang berhulu di Situ (danau) Lembang dan mengalir ke Kota Cimahi.  Curug ini  berada di ketinggian 1050 m dpl dengan suhu di kawasan ini berkisar 18-22 derajat Celsius.

Jika dilihat dari atas, curug ini memiliki dua tingkat dan termasuk yang unik. Sesuai namanya cimahi alias air cukup (bahasa Sunda), debit air terjun ini selalu sama, baik saat musim hujan atau pun kemarau. “Namun, dibandingkan puluhan tahun lalu, debitnya jauh berkurang.

Tak jauh dari Curug Cimahi dapat ditemui juga Curug Bugbrug dan Curug Panganten yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Curug Cimahi ini.

7. Grojogan Sewu di Kabupaten Karanganyar,  Jawa Tengah (81 m)

Grojogan Sewu merupakan salah satu air terjun yang berada di Jawa Tengah. Terletak di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Air terjun Grojogan Sewu terletak di lereng Gunung Lawu. Grojogan Sewu terletak sekitar 27 km di sebelah timur Kota Karanganyar. Air terjun Grojogan Sewu merupakan bagian dari Hutan Wisata Grojogan Sewu.

Grojogan Sewu berarti air terjun . Meski air terjun di sini tidak berjumlah seribu, tetapi ada beberapa titik air terjun yang dapat dinikmati di sini. Kata sewu atau seribu disini berasal dari seribu pecak, atau satuan jarak yang digunakan saat itu yang merupakan tinggi air terjun. Satu pecak sama dengan satu telapak kaki orang dewasa. Air terjun tertinggi yang ada tingginya sekitar 80 meter. Ada pula air terjun yang tidak terlalu tinggi tetapi pancurannya meluas dan membentuk cabang-cabang. Bila sedang musim hujan, sekeliling tebing akan dihujani air terjun, tetapi saat musim panas, banyak air terjun yang kering.

Hutan Wisata Grojogan Sewu memiliki luas 20 Ha. Kawasan hutan ini banyak ditumbuhi berbagai jenis pohon hutan dan dihuni oleh sekelompok kera jinak. Beberapa fasilitas dari hutan wisata ini adalah Taman Binatang Hutan, kolam renang, tempat istirahat, kios makanan, kios buah-buahan dan cenderamata, mushola dan MCK.

Related Posts:

Mengenal 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ( Sustainable Development Goals / SDGs )

Sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berlangsung 25 September 2015 di New York, Amerika Serikat secara resmi telah menetapkan Agenda Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs sebagai kesepakatan pembangunan global.  Sekurangnya 193 kepala negara hadir, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla, turut mengesahkan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 untuk Indonesia. 

Mulai tahun 2016, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2015–2030 secara resmi menggantikan Tujuan Pembangunan Millennium (MDGs) 2000–2015. SDGs berisi seperangkat tujuan transformatif yang  disepakati dan berlaku bagi seluruh bangsa tanpa terkecuali. SDGs berisi 17 Tujuan. Salah satu Tujuan SDGs adalah mengatur tata cara dan prosedur masyarakat yang damai tanpa kekerasan, nondiskriminasi, partisipasi, tata pemerintahan yang terbuka serta kerja sama kemitraan multi pihak.

Perbedaan Millenium Development Goals (MDGs) dan Sustainable Development Goals (SDGs)

MDGs (2000-2015)

SDGs (2016-2030)

50 persen
Target dan sasarannya adalah separuh:
mengurangi separuh kemiskinan.
Target yang terlalu minimal.
Banyak negara telah terlebih dahulu
mencapainya
100 persen
Target dan sasarannya adalah semua,
sepenuhnya dan tuntas
•  Mengakhiri kemiskinan
•  100 persen penduduk memiliki akta
kelahiran
•  memerlukan fokus, untuk merangkul
mereka yang terpinggir dan terjauh.
Dari negara maju, untuk negara
berkembang
MDGs mengandaikan bahwa negara
miskin dan berkembang yang mempunyai
pekerjaan rumah. Sementara itu negara
maju mendukung dengan penyediaan
dana.
Berlaku universal
SDGs memandang semua negara memiliki
pekerjaan rumah.
Tiap–tiap negara wajib mengatasinya.
Tiap–tiap negara harus bekerja sama untuk
menemukan sumber pembiayaan dan
perubahan kebijakan yang diperlukan.
Dari Atas (top down)
Dokumen MDGs dirumuskan oleh para elite
PBB dan OECD, di New York, tanpa melalui
proses konsultasi atau pertemuan dan
survei warga.
Dari Bawah (bottom up) dan partisipatif
Dokumen SDGs dirumuskan oleh tim
bersama, dengan pertemuan tatap muka
lebih dari 100 negara dan survei warga.
Solusi parsial atau tambal sulam
8 Tujuan MDGs sebagian besar hanya mengatasi gejala–gejala kemiskinan saja
Masalah ekologi dan lingkungan hidup tidak diakui
Ketimpangan tidak mendapatkan perhatian.
Demikian halnya dengan soal pajak dan pembiayaan pembangunan
Solusi yang menyeluruh
Berisi 17 tujuan yang berupaya merombak
struktur dan sistem
•  Kesetaraan gender
•  Tata pemerintahan
•  Perubahan model konsumsi dan produksi
•  Perubahan sistem perpajakan
•  Diakuinya masalah ketimpangan
•  Diakuinya masalah perkotaan

17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)

1. Tanpa Kemiskinan

Tidak ada kemiskinan dalam bentuk apapun di seluruh penjuru dunia.

2. Tanpa Kelaparan

Tidak ada lagi kelaparan, mencapai ketahanan pangan, perbaikan nutrisi, serta mendorong budidaya pertanian yang berkelanjutan.

3. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan

Menjamin kehidupan yang sehat serta mendorong kesejahteraan hidup untuk seluruh masyarakat di segala umur.

4. Pendidikan Berkualitas

Menjamin pemerataan pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan kesempatan belajar untuk semua orang.

5. Kesetaraan Gender

Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum ibu dan perempuan.

6. Air Bersih dan Sanitasi

Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua orang.

7. Energi Bersih dan Terjangkau

Menjamin akses terhadap sumber energi yang terjangkau, terpercaya, berkelanjutan dan modern untuk semua orang. 

8. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak

Mendukung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan, lapangan kerja yang produktif serta pekerjaan yang layak untuk semua orang.

9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur

Membangun infrastruktur yang berkualitas, mendorong peningkatan industri yang berkelanjutan serta mendorong inovasi.

10. Mengurangi Kesenjangan

Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah negara maupun di antara negara-negara di dunia.

11. Keberlanjutan Kota dan Komunitas

Membangun kota-kota serta pemukiman yang berkualitas, aman dan bekelanjutan.

12. Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab

Menjamin keberlangsungan konsumsi dan pola produksi.

13. Aksi Terhadap Iklim

Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya.

14. Kehidupan Bawah Laut

Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan kehidupan sumber daya laut untuk 
perkembangan yang berkelanjutan.

15. Kehidupan di Darat

Melindungi, mengembalikan, dan meningkatkan keberlangsungan pemakaian ekosistem darat, mengelola hutan secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus serta tukar guling tanah.

16. Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian

Meningkatkan perdamaian termasuk masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses untuk keadilan bagi semua orang termasuk lembaga dan bertanggung jawab untuk seluruh kalangan.

17.   Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Memperkuat implementasi dan menghidupkan kembali kemitraan global untuk pembangunan yang berkelanjutan.


Referensi : 
http://www.un.org/sustainabledevelopment/
PANDUAN SDGs - Untuk Pemerintah Daerah (Kota dan Kabupaten) dan Pemangku Kepentingan Daerah

Related Posts:

Manfaat Mempelajari Ilmu Geografi dalam Membentuk Pola Berpikir Kritis dan Terbuka

Hmm.. mungkin ini artikel yang sangat menggambarkan kondisi penulis sekarang. Setelah melalui masa SMA yang sangat aduhai dengan banyak berkecimpung di dunia per-OSN-an khususnya di bidang Geografi, kini penulis "terdampar" di jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas terbaik dan terbesar di Jawa Tengah. Tapi itu bukan menjadi alasan penulis untuk tetap bersyukur kepada Allah atas jalan terbaik menurut-Nya disini. Intinya penulis tetap  husnudzon kepada Allah bahwa jalan ini akan membawa kebaikan bagi penulis. Aamiin..

Kembali ke topik yang akan saya bahas pada artikel ini, yakni tentang manfaat mempelajari Ilmu Geografi dalam membentuk pola berpikir kritis dan terbuka. Hal ini penulis rasakan setelah beberapa waktu mendalami ilmu geografi penulis merasakan manfaat dalam membentuk pola pikir penulis menjadi lebih kritis dan terbuka dalam memandang sesuatu permasalahan/ fenomena.


Ilmu Geografi sejatinya membahas keterkaitan fenomena sosial dan fisik di muka bumi yang dikaji berdasarkan pendekatan spasial. Melalui ilmu geografi, para geograf berusaha memandang setiap fenomena dari berbagai sudut pandang keruangan, asal muasal (historis) dan lain-lain untuk menjawab bagaimana dan mengapa sesuatu bisa terjadi menurut dasar-dasar yang ilmiah.

Dengan berpedoman pada dasar-dasar ilmiah tersebut, menjadi pembentuk pola berpikir ilmiah bagi penggemarnya. Nah untuk lebih jelasnya saya jabarkan berbagai manfaat mempelajari ilmu geografi dalam kehidupan untuk membentuk pola berpikir kritis dan terbuka (open minded). 

1. Geografi mengajarkan bagaimana memandang fenomena dari berbagai sisi (berpandangan luas).


Seni menganalisa permasalahan dalam geografi mengajarkan pada kita untuk bisa memandang suatu fenomena dari berbagai sisi. Misalnya ketika kita menjumpai menara-menara karst, orang kebanyakan hanya memandang itu sebagai bentang alam yang indah dan mengesankan. Akan tetapi setelah kita mempealajari geografi, dalam benak kita terpikirkan sudut pandang yang berbeda dalam melihat bentang alam tersebut seperti gambaran bagaimana struktur batuannya, bagaimana proses waktunya hingga bisa terbentuk seperti itu, dan lain sebagainya yang membuat kita ada rasa ingin mengulik lebih dalam fenomena tersebut.
Hal ini sangat berguna dalam kehidupan, dengan biasa mencermati setiap fenomena yang ada kita juga bisa belajar mencermati permasalahan yang kita temui di kehidupan kita.

2. Geografi mengajarkan pola pikir yang terencana dan sistematis.

Pada pembelajaran geografi terdapat ilmu mengenai perencanaan dan antisipasi terhadap kondisi tertentu. Misalnya seorang geograf mampu membuat perencanaan tata ruang wilayah berdasarkan data-data yang ada kemudian mempersiapkan apabila terjadi bencana. Nah hal itu juga bisa kita ambil dalam perencanaan kehidupan kita sehari-hari. Dengan adanya perencanaan hidup yang sistematis dan adaptif terhadap berbagai situasi ddan kondisi yang terjadi kita dapat menata hidup kita menjadi lebih baik.

3. Geografi mengajarkan untuk senantiasa memandang fenomena yang terjadi berdasarkan landasan-landasan tertentu. 

Hal ini menjadi pembentuk pola berpikir kita lebih rasional, tidak mudah mengaitkan dengan hal-hal mistis. Misalnya terjadinya fenomena menghilangnya air danau di daerah bantul beberapa tahun yang lalu. Kebanyakan orang langsung mengaitkan fenomena ini dengan sesuatu yang mistis. Nah setelah kita mempelajari geografi kita berusaha berpikir kenapa peristiwa tersebut bisa terjaadi? kita bisa mengaitkannya dengan bagaimana tanah disana, ternyata kita mengetahui bahwa daerah di bantul tersebut adalah daerah karst yang notabene tanahnya tersusun dari batuan kapur. Batuan kapur di dasar danau tersebut bersifat mudah tergerus air dan di dalamnya berongga-rongga, sehingga kemungkinannya karena ada bagian dasar danau tersebut yang ambles maka air di permukaan tersebut mengalir mengisi rongga -rongga dibawah danau dan menghilang melalui sungai-sungai bawah tanah.

Nah dari konsep selalu melihat fenomena dari landasan tertentu inilah menjadikan kita senantiasa memandang sesuatu dari dasar yang jelas pula, tidak mengikuti sembarang kata orang "jarene ngene-ngene wkwk"..

Nah itulah menurut saya beberapa manfaat mempelajari geografi untuk kehidupan kita dalam membentuk pola berpikir kita secara kritis dan terbuka.

Related Posts:

Tahap - Tahap Pertumbuhan Ekonomi Rostow (The Stages of Economic Growth)

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu keniscayaan yang akan terjadi sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Masing-masing negara di dunia tentunya mengalami perbedaan tahap perkembangan atau pertumbuhan ekonomi, hal itu tidak lain disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbeda-beda. Misalya negara-negara eropa yang dapat dikatakan sebagai negara modern dan negara dunia ketiga yang dikatakan sebagai negara yang sedang berkembang menuju modren.

Dalam Economic Jurnal[1]Rostow mengkonsepkan proses pembangunan menjadi lima tahap utama dan setiap negara-negara di dunia dapat digolongkan kedalam salah satu dari kelima pertumbuhan ekonomi yang dijelaskannya. Adapun kelima tahap tersebut adalah: Masyarakat tradisonal (the traditional society), prasyarat untuk lepas landas (the procondition for take off), lepas landas (the take off), Gerakan kearah kedewasaan (the drive to maturity), dan masa konsumsi tinggi (The age of high massconsumption).

Dalam membedakan kelima tahap tersebut rostow menggolongkannya berdasarkan pada ciri-ciri perubahan keadaan ekonomi, politik, dan sosial yang terjadi. Menurut rostow pembangunan ekonomi atau tranformasi suatu masyarakat tradisional menuju masayarakat modern merupakan suatu proses yang multidimensional. Dimana perubahan ini bukan hanya bertumpu pada perubahan ekonomi dari agraris ke industri saja, melainkan juga perubahan pada sosial, budaya, politik, ekonomi bahkan agama.

1. Masyarakat Tradisonal (The Traditional Society)

Tahap tradisional adalah suatu masyarakat yang strukturnya berkembang didalam fungsi produksi yang terbatas, dalam artian masyarakat masih menggunakan cara-cara produksi yang relatif masih primitif dan cara hidup masyarakat yang masih dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dicetuskan oleh pemikir yang tidak rasional, tetapi oleh kebiasaan yang dilakukan scara terus menerus.
Menurut rostow dalam masyarakat tradisional ini produksi perkapita masih sangat terbatas dan sumber daya produksi utama adalah sektor pertanian, sehingga sangat kecil kemungkinan untuk mengadakan mobilitas vertikal dikarenakan kedudukan masayarakat tidak akan jauh berbeda dengan kedudukan ayahnya dan sistem mobilitasnya umumnya berdasarkan sistem warisan (pemeberian).
Dalam segi politik masayarakat tradisional umunya tuan tanahlah yang memiliki otoritas tertinggi hal itu tidak lain karena pemilik tanah merupakan stratifikasi tertinggi dalam masayarakat tradisonal. Kalau dilihat sistem ilmu pengetahuan dalam masyarakat ini cenderung menyelsaikan persoalan dengan cara-car yang kurang rasional dan masih menggunakan cara berpikir budayawi dari tadisi turun temuurun.

2. Prasyarat untuk Lepas Landas (The Procondition for Take Off)

Tahap prasyarat lepas landas ini adalah masa transisi dimana ketika suatu masyarakat telah mempersiapkan dirinya, atau dipersiapkan dari luar untuk mencpai pertumbuhan yang mempunyai kekuatan untu terus berkembang.[2] Tahap prasyarat lepas landas ini dibagi menjadi sua tipe oleh Rostow. Yang pertama adalah tahap yang dilakukan dengan mengubah masyarakat tradisional yang telah ada, sedangkan yang kedua adalah brown free yaitu Amerika, Kanada, Australia, Selandia baru, dimana mereka tidak perlu merubah sistem tradisional dikarenakan masyarakat itu terdiri dari imigran-imigran yang diperlukan sebagai tahap masa prasyarat lepas landas.

Pembangunan: Perubahan yang Bersifat Multidimensi

Sebagaimana telah dinyatakan Rostow bahwa pembangunan merupakan suatu proses yang kompleks dan saling berhubungan. Misalnya saja argumen yang mengatakan bahwa tabungan akan mempercepat pembangunan, hal itu tentunya tidak akan terlaksana jika perubahan tersebut tidak diikuti oleh perubahan lain dalam masayarakat, misalnya saja cara penggunaan  tabungan dengan sebaik baiknya. Karena jika ditelaah secara multidimensi maka akan terjadi hubungan yang kompleks, misalnya tabungan akan mempercepat pembangunan melalui investasi dan tentunya akan terciptanya sarana dan prasarana umum, peningkatan kualitas pendidika dan penemuan-penemuan baru dalam bidang teknogi dan sosial.

Perombakan Struktur Ekonomi

Struktur ekonomi ini sangat penting bagi pembangunan ekonomi suatu negara, sehingga kemajuan dalam bidang pertanian, pertambangan, dan sebagainya harus diiringi dengan penananaman modal. Sehingga di negara pra landas ini untuk berkembang maka dibutuhkan sistem pertanian, pertambangan yang matang dan kemudian seiring perkembangannaya yang memerlukan pengolahan bahan mentah maka akan didirikan pabrik yang mengolah bahan-bahan tersebut.

Peran Sektor Pertanian

Kemajuan pertanian ini diperlukan untuk menjamin ketersediaan bahan makanan bagi penduduk yang bertambah; dan agar penduduk kota yang banayak akibatindustrialisasi itu dapat memperoleh bahan makanan yang cukup. Selain itu sektor pertanian yang surplus akan diekspor sebagai modal unutk membeli alat-alat produksi yang mendukung industrialisasi.

Peran Sektor Prasarana

Rostow berpendapat bahwa pada tahap transisi ini memerlukan banyak modal yang digunakan untuk membangun sarana dan prasaranan (infrastruktur). Parasaranan mempunyai tiga ciri kusus diantaranaya, masa antara pembangunan dan pemetikan hasil pembangunan sangat panjang, pembangunan memerlukan biaya yang besar, dan manfaatnya akan dirasakan oleh seluruh masayarakat.

Ciri Kepemimipinan

Rostow menganalisis bahwa dalam tahap ini pemerintahan dalam masayarakat akan lebih teratur dan suatu golongan elit harus tercipta guna untuk mencapai masayarakat industri. Rostow juga menambahkan bahwa masyarakat dunia transisi ini kan berkembang jika mendapat tekanan dari negara-negara maju, karena sangat sulit sekali berkembang jika hanya dipengaruhi secara internal saja.

3. Lepas Landas (The Take Off)

Dalam tahap lepas landas merupakan berlangsungnya perubahan yang besar dan drastis dalam masayarakat misalnya, revolusi politik, revolusi ekonomi ataupun perkembangan inovasi-inovasi teknologi dan autput produksi. Adapun ciri-ciri tahap lepas landas adalah sebagai berikut:
Terwujudnya kenaikan dalam penanaman modal yang produktif dari lebih kurang 5% menjadi 10% dari produk nasional bruto
Terjadi peningkatan satu atau beberapa sektor industri dengan tingkat laju perkembangan yang tinggi.
Adanya platform politik, sosial, dan intitusional baru yang akan menjamin berlangsungnya, segala tuntutan perluasan sektor modern dan potensi ekonomi ekstern.

The Inner Structure of the take off

Selanjutnya Rostow menganalisis the inner structure of the take off, yaitu perubahan-perubahan lain yang mengikuti kenaikan tingkat penanaman modal, yang terjadi dalam masa lepas landas. Perubahan yang terpenting dalam penanaman modal adalah kenaikan tingkat dana yang dipinjamkan, dan kenaikan itu berasal dari dua sumber. Pertama, adanay aliran pendaoatan termasuk perubahan dalam distribusi pendapatan dan impor modal.Sedankan sumber kedua adalah penanaman kembali keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari sektor-sektor yang sudah menagalami perkembangan yang pesat.
Pengusaha (enterpreneurs) merupakan hal yang terpenting dalam masa lepas landas ini, dimana mereka akan melakukan inovasi dan penanaman modal diberbagai sektor. Karena pada dasarnya produktivitas pertanian harus ada sebelum masa lepas landas maka akan muncul berbagai golongan petani yang mengolah pertanian secara modern.  

Peran Leadeing Sector

Diberbagai perkembangan ekonomi negara umumnya dipicu oleh sektor primer yang merupakan sektor utama munculnya industrialisasi, hal ini dikarenakan hasil yang diproduksinya menghasilkan biaya yang besar bagi pembangunan suatu negara. Jenis-jenis industri primer ini disetiap negara tidaklah sama, misalnya di Inggris yang dipicu oleh kain katun, di swedia dipicu oleh industri kayu, di denmark peternakan, di jepang industri sutra dan sebagainya.

4. Gerakan Kearah Kedewasaan (The Drive to Maturity)

Gerakan Kearah kedewasaan ini disebut juga masa sesudah lepas landas, dimasa ini masayarakat sudah mulai efektif menggunakan teknologi modrn pada sebagian besar faktor produksi dan kekayaan alamnya. Dalam tahap ini sektor pelopor baru akan menggantikan pelopor lama yang akan mengalami kemunduran. Sektor primer dalam tahap ini ditentukan oleh teknologi, kekayaan alam dan juga kebijakan pemerintah.
Rostow mengumukakan suatu oerkiraan kasar mengenai masa dimana tahap gerakan kearah dewasaan yang dicapai oleh berbagai negara:
Negara
Tahun
Negara
Tahun
Inggris
1850
Swedia
1930
Amerika
1900
Jepang
1940
Jerman
1910
Rusia
1950
Perancis
1910
Kanada
1950

Dalam menganalisis ciri-ciri tahapan ini, rostow menekankan penelaahannya pada coran perubahan sektor pelopor industri di berbagai nega maju dan ia menunjukkan bahwa setiap negara memiliki perbedaan disetiap jenis sektor pelopornya, misalnya jika Inggris industri tekstil digantikan oleh industri baja, batu bara, peralatan teknik berat. Sedangkan Dijerma dan di Amerika jaringan rel kereta api digantika dengan industri baja dan industri peralatan berat.

5. Masa Konsumsi Tinggi (The Age of High Massconsumption).

Tahap terakhir dari teori pertumbahan ekonomi rostow ini adalah tahap konsumsi tinggi, yaitu dimana perhatian masyarakat lebih menakankan kepada masalah-masalah konsumsi dan kesejahteraan, dan bukan lagi pada produksi sehingga coraknya lebih konsumtif. Dalam tahap ini terdapat tiga tujuan utama masyarakat yang diperebutkan dalam memperoleh sumberdaya yang tersedia dan dukungan politik, yaitu:
Memperbesar kekuasaan dan pengaruh negara keluar negari dan kecenderungan ini berwujud penakhlukan negara lain.
Menciptakan welfare state, yaitu kemakmuran yang lebih merata bagi penduduk dengan cara melakukan pemerataan pendapatan.
Mempertinggi tingkat konsumsi masayarakat diatas konsumsi keperluan utama yang sederhana seperti, makanan, pakaian, perumahan menjadi barang tahan lama dan mewah.

[1] W.W. Rostow, “The Take-Off Into Self- Sustainage Growth”, Economic Jurnal, Maret 1956.
[2] Rostow, The Stages of Economic Growth, hlm. 18-19

Related Posts:

Konsep dan Rumus Gaya Coriolis

Gaya coriolis adalah gaya semu yang muncul akibat pengaruh gerakan rotasi bumi dan gerakan udara nisbi terhadap permukaan bumi. Akibat adanya gaya coriolis, maka angin tidak searah dengan gaya gradien tekanan dan tidak tegak lurus isobar. Gaya coriolis menyebabkan angin dibelokkan ke kanan dari gaya gradien tekanan di belahan bumi utara (BBU) dan dibelokkan ke kiri di belahan bumi selatan (BBS) (Perhatikan gambar).
Gambar  Efek gaya coriolis pada angin
Gambar  Efek gaya coriolis pada angin

Besarnya gaya coriolis ini dapat dihitung memakai persamaan berikut :
Fc        = 2 W  sin F    
Adapun :
W         : kecepatan sudut rotasi bumi = 7,29 x 10-5 rad/det
F          : lintang tempat
V         : kecepatan angin
f           : parameter coriolis

berdasarkan persamaan tersebut, terlihat bahwa, gaya coriolis makin besar jika menuju ke lintang tempat yang lebih tinggi, sebaliknya gaya coriolis makin kecil jika lintang tempat makin rendah. Di ekuator (F = 0), gaya coriolis menuju 0.


Related Posts: