Baik, kita masuk ke materi pembahasan hari ini..
Bentuk morfologi yang menyusun suatu bentang alam karst dapat dibedakan menjadi 2, yaitu bentuk-bentuk konstruksional dan bentuk-bentuk sisa pelarutan
Bentuk-bentuk Konstruksional
Bentuk-bentuk konstriksional adalah topografi yang dibentuk oleh proses pelarutan batugamping atau pengendapan mineral karbonat yang dibawa oleh air.Berdasarkan ukurannya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
- Bentuk-bentuk minor
- Bentuk-bentuk mayor
Bentuk-Bentuk Bentang Alam Karst Minor, antara lain :
1. Lapies, yaitu bentuk yang tidak rata pada batugamping akibat adanya proses pelarutan dan penggerusan.2. Karst split, adalah celah pelarutan yang terbentuk di permukaan.
3. Parit karst, yaitu alur pada permukaan yang memanjang membentuk parit, yang juga sering dianggap karst split yang memanjang sehingga membentuk parit.
Parit Karst |
4. Palung karst, adalah alur pada permukaan batuan yang besar dan lebar, terbentuk karena proses pelarutan, kedalaman lebih dari 50 cm. biasanya pada permukaan batuan yang datar atau miring rendah dan dikontrol oleh struktur yang memanjang.
5. Speleotherms, adalah hiasan pada gua yang merupakan endapan CaCO3 yang mengalami presipitasi pada air tanah yang membawanya masuk ke dalam gua. (Stalaktit, stalakmit)
Speleotherms |
6. Fitokarst, adalah permukaan yang berlekuk-lekuk dengan lubang-lubang yang saling berhubungan, terbentuk karena adanya pengaruh aktivitas biologis yaitu algae yang tumbuh di dalam batugamping. Algae menutup di permukaan dan masuk sedalam 0,1 – 0,2 mm dan menghasilkan larutan asam sehingga melarutkan batugamping.
Bentuk-Bentuk Bentang Alam Karst Mayor, antara lain :
1. Surupan (doline)Dolina yaitu depresi tertutup hasil pelarutan dengan diameter mulai dari beberapa meter sampai beberapa kilometer, kedalaman bisa sampai ratusan meter dan mempunyai bentuk bundar atau lonjong.
Dolina |
Menurut Cvijic, bentuk doline dibedakan menjadi:
- Doline Mangkok: perbandingan lebar dan kedalaman 10:1 dan kemiringan lereng doline berkisar antara 100-120
- Doline Corong: diameter dua atau tiga kali kedalamannya dan lereng doline berkisar antara 300-400
- Doline sumuran: diameter lebih kecil dari kedalamannya, lereng vertikal
Menurut Bogli (1980) berdasarkan cara pembentukan (genetik), doline dibedakan menjadi:
- Doline pelarutan: terbentuk oleh pelarutan yang terkonsentrasi akibat keberadaan kekar, pelebaran pori-pori batuan, dijumpai di sebagian besar awal proses karstifikasi
- Doline aluvial: hampir sama dengan doline pelarutan tetapi batugamping tertutup oleh endapan aluvial, cekungan terjadi karena aluvium terbawa ke sistem drainase bawah permukaan
- Doline amblesan: terjadi karena lapisan batugamping ambles perlahan-lahan karena di bawah lapisan batugamping terdapat rongga
- Doline runtuhan: terbentuk akibat goa/saluran dekat permukaan runtuh akibat tidak mampu menahan atapnya
2. Uvala
Uvala merupakan doline majemuk, yaitu gabungan dari beberapa doline. Ukuran uvala menurut Sweeting berkisar antara 500-1000 meter dengan kedalaman 100-200 meter. Cockpit juga dapat dikategorikan sebagai uvala. Uvala juga dapat berkembang dari lembah permukaan
3. Polje
Polje merupakan istilah di Karst Dinaric yang berasal dari bahasa Slovenia yang berarti ladang yang dapat ditanami. Isitilah ini di negara asalnya sebenarnya tidak berhubungan dengan bentuklahan karst.
Polje merupakan cekungan yang lebar, dasar yang rata, drainase karstik, bentuk memanjang yang sejajar dengan struktur lokal, dasar polje adalah batuan tersier. Polje bisa merupakan perkembangan dari uvala
Ciri-ciri polje:
- Dasar yang rata berupa batuan maupun tertutup sedimen
- Cekungan tertutup yang dibatasi perbukitan pada kedua sisi atau salah satu sisinya
- Mempunyai drainase karstik
- Dasar yang rata mempunyai lebar minimum 400 meter
Klasifikasi Polje |
- Polje perbatasan: terbentuk apabila sistem hidrologi didominasi oleh sistem alogenik
- Polje struktural: terbentuk oleh patahan dengan dasar berupa batuan impermeabel
- Polje baselevel: terbentuk pada stadium akhir perkembangan karst
4. Jendela karst, adalah lubang pada atap gua yang menghubungkan dengan udara luar, terbentuk karena atap gua runtuh.
5. Lembah karst, adalah lembah atau alur yang besar, terbentuk oleh aliran permukaan yang mengerosi batuan yang dilaluinya. Ada 4 macam lembah karst, yaitu :
- Allogenic valley, lembah karst dengan hulu pada batuan kedap air (bukan batugamping) yang kemudian masuk ke dalam daerah karst.
- Blind valley, lembah karst yang alirannya tiba-tiba hilang karena masuk ke dalam batuan.
- Pocket valley, yaitu lembah yang berasosiasi dengan mata air yang besar dan keluar dari batuan kedap air (bukan batugamping) yang berada di bawah lapisan batugamping.
- Dry valley, lembah yang mirip dengan lembah fluviatil tetapi bukan sebagai penyaluran air permukaan karena air yang masuk langsung meresap ke batuan dasarnya (karena banyak rekahan)
6. Gua, adalah ruang bawah tanah yang dapat dicapai dari permukaan dan cukup besar bila dilalui oleh manusia.
7.Terowongan dan jembatan alam, adalah lorong di bawah permukaan yang terbentuk oleh pelarutan dan penggerusan air tanah.
Bentuk-bentuk Sisa Pelarutan
Yang dimaksud dengan sisa pelarutan adalah morfologi yang terbentuk karena pelarutan dan erosi sudah berjalan sangat lanjut sehingga meninggalkan sisa erosi yang khas pada daerah karst.Macam-macam morfologi sisa antara lain :
Gunung Sewu Kegelkarst |
2. Menara karst (Turmkarst), adalah bukit sisa pelarutan dan erosi yang berbentuk menara dengan lereng yang terjal tegak atau menggantung, terpisah satu dengan yang lainnya dan dikelilingi dataran aluvial.
0 Response to "Bentang Alam Hasil Proses Karstifikasi"
Post a Comment
Silahkan berkomentar sesuai topik diatas :)