7 Air Terjun Tertinggi di Pulau Jawa

Bagi para petualang, air terjun menjadi salah satu destinasi menarik untuk dikunjungi. Apalagi di Indonesia yang notabene negara tropis, dimana air mengalir sampai jauh. Indonesia banyak menyimpan pesona keindahan air terjun di penjuru wilayahnya.

7 Air Terjun Tertinggi di Pulau Jawa


Kali ini kita akan menampilkan air terjun tertinggi di Pulau Jawa.

Air Terjun Tertinggi di Pulau Jawa

Berikut ini adalah 7 Air Terjun Tertinggi di Pulau Jawa.

1. Air Terjun Madakaripura di Kabupaten Probolinggo,  Jawa Timur (200m)

Air terjun Madakaripura adalah sebuah air terjun yang terletak di Dusun Branggah, Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Air terjun ini adalah salah satu air terjun di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Air terjun setinggi 200 meter ini merupakan air terjun tertinggi di Pulau Jawa dan tertinggi kedua di Indonesia. Air terjun Madakaripura berbentuk ceruk yang dikelilingi bukit-bukit yang meneteskan air pada seluruh bidang tebingnya seperti layaknya sedang hujan, 3 di antaranya bahkan mengucur deras membentuk air terjun lagi.

Mengunjungi air terjun Madakaripura adalah salah satu hal yang harus dilakukan oleh para penjelajah yang pergi ke Jawa Timur. Madakaripura bisa dicapai dari Malang atau pun Probolinggo. Dari Probolinggo Anda bisa naik bus besar ke arah Tongas. Anda bisa mengutarakan tujuan Anda kepada kondektur bahwa Anda ingin mengunjungi air terjun tersebut dan Anda akan diberhentikan di pertigaan Tongas. Setelah turun, Anda harus melanjutkan perjalanan dengan angkot yang sebelumnya harus Anda tawar.

Perjalanan dari Tongas ke Madakaripura penuh dengan pemandangan bagus dan juga jalan yang tidak cukup nyaman. Tapi semua itu akan terbayar jika penjelajah sudah sampai di pintu gerbang Madakaripura. Tidak ada tiket masuk tetapi Anda akan ditawari memakai jasa guide lokal yang juga bisa membawakan tas carrier Anda bila diperlukan. Perjalanan dari sini ke air terjun sangat indah dan memanjakan mata dengan pemandangan pohon-pohon besar, udara yang segar dan juga melewati sungai-sungai. Sepatu yang kuat, tahan air ataupun sandal gunung sangat disarankan untuk perjalanan ini. Perjalanan menempuh kurang lebih 1 jam ketika kemudian Anda merasakan dinginnya sekitar dan juga air yang meloncat-loncat ke tubuh Anda. Maka dari itu, baju ganti, jas hujan ataupun payung sangat disarankan. Anda harus berjalan lebih jauh sedikit untuk bisa menikmati air terjun utamanya. Anda masih harus menaiki tebing yang cukup licin dan sempit. Tapi sekali lagi itu akan terbayar dengan begitu Anda melihat air terjun utama yang berdinging melingkar, jadi terlihat seperti Anda berada di dalam botol. Sangat indah.

Mitos yang didapat dari Air Terjun Madakaripura adalah Anda disarankan untuk meninggalkan tempat ini sebelum jam 14.00. Akan sering terjadi hujan pada jam-jam ini yang bisa mempengaruhi tingkat air di sekitar air terjun yang cukup berbahaya dan memungkinkan Anda sulit meninggalkan tempat.

Setelah menikmati Madakaripura, Anda dapat kembali ke Tongas dan lalu ke Probolinggo. Atau Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Gunung Bromo.

2. Air Terjun Jarakan di Kabupaten Magetan,  Jawa Timur (115m)

Air Terjun Jarakan ini merupakan bagian kawasan obyek wisata Air Terjun yang sedang dikembangkan pemerintah Kabupaten Magetan. Air terjun ini berlokasi di desa Ngancar, kecamatan Plaosan. Air Terjun Jarakan terletak sekitar 80 meter di atas Air Terjun Watu Ondo. Dengan ketinggian air terjun sekitar 35 meter, di dasar air terjun ini terdapat sendang kecil dimana para wisatawan dapat mandi, mencuci muka atau hanya untuk bermain air. Volume air yang mengalir di air terjun ini memang lebih banyak ketimbang Watu Ondo.

Selain dikembangkan sebagai obyek wisata, aliran hulu sungai Air Terjun Jarakan juga dimanfaatkan untuk kepentingan irigasi, sehingga saat kemarau air terjun ini mengering.

3. Air Terjun Sedudo di Kabupaten Nganjuk,  Jawa Timur (105m)

Air Terjun Sedudo adalah sebuah air terjun dan obyek wisata yang terletak di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Jaraknya sekitar 30 km arah selatan ibukota kabupaten Nganjuk. Berada pada ketinggian 1.438 meter dpl, ketinggian air terjun ini sekitar 105 meter. Tempat wisata ini memiliki fasilitas yang cukup baik, dan jalur transportasi yang mudah diakses.

Masyarakat setempat masih mempercayai, air terjun in memiliki kekuatan supra natural. Lokasi wisata alam ini ramai dikunjungi orang pada bulan Sura (kalender Jawa). Konon mitos yang ada sejak zaman Majapahit, pada bulan itu dipercaya membawa berkah awet muda bagi orang yang mandi di air terjun tersebut.

Setiap Tahun Baru Jawa, air terjun Sedudo dipergunakan untuk upacara ritual, yaitu memandikan arca dalam upacara Parna Prahista, yang kemudian sisa airnya dipercikan untuk keluarga agar mendapat berkah keselamatan dan awet muda. Hingga sekarang pihak Pemkab Nganjuk secara rutin melaksanakan acara ritual Mandi Sedudo setiap tanggal 1 Suro.

4. Curug Citambur di Kabupaten Cianjur,  Jawa Barat (100 m)

Curug Citambur, sebuah air terjun yang ketinggiannya kira-kira 100 meter di Desa Karang Jaya, Kec. Pasirkuda, Cianjur Selatan. Airnya sangat dingin dan tak ada yang berani bermandi di air jatuhannya. Dipastikan badan akan terasa sakit sekali bila tertimpa air jatuhan karena volumenya cukup besar, jauh lebih besar dan tinggi dari Curug Cimahi di daerah Cisarua, Kab. Bandung.

Air terjun yang lokasinya selatan Ciwidey, Kab. Bandung, yang jaraknya kira-kira 40 km itu, berpanorama indah. Sekitar curug selalu diliputi kabut tipis dan suara air jatuhannya begitu keras dan sesekali diselingi suara burung kutilang, seakan memperkaya simfoni suara alam kawasan itu.

Berada di sana serasa di alam yang masih “perawan”, belum banyak disentuh tangan manusia. Objek wisata itu masih eksotis. Ada dua versi, kenapa curug itu bernama Citambur. Dargana, Ketua Badan Pertimbangan Desa (BPD) Desa Karang Jaya menjelaskan, kata orang tua dulu, setiap air terjun yang jatuh ke kolam berbunyi “bergedebum” seperti tambur.

5. Curug Cipendok di Kabupaten Banyumas,  Jawa Tengah (92 m)

Curug Cipendok adalah air terjun dengan ketinggian 92 meter yang terletak di lereng Gunung Slamet. Curug Cipendok mempunyai daya tarik tersendiri, karena lingkungan masih betul-betul alami. Kesunyian juga masih sangat terasa, sebab belum banyak pelancong yang datang menikmati keindahan alamnya. Hawa di sekitarnya sejuk dan sepanjang jalan menuju ke sana terdapat area perkebunan. Di sekitar wilayahnya terdapat bumi perkemahan dan sebuah telaga yang bernama Telaga Pucung.

6. Curug Cimahi di Kabupaten Bandung Barat,  Jawa Barat (87 m)

Curug atau juga Air Terjun Cimahi ini, memiliki ketinggian sekitar 87 m, merupakan salah satu curug yang tertinggi di wilayah Bandung dan sekitarnya.  Nama Cimahi berasal dari nama sungai yang mengalir di atasnya yaitu Sungai Cimahi yang berhulu di Situ (danau) Lembang dan mengalir ke Kota Cimahi.  Curug ini  berada di ketinggian 1050 m dpl dengan suhu di kawasan ini berkisar 18-22 derajat Celsius.

Jika dilihat dari atas, curug ini memiliki dua tingkat dan termasuk yang unik. Sesuai namanya cimahi alias air cukup (bahasa Sunda), debit air terjun ini selalu sama, baik saat musim hujan atau pun kemarau. “Namun, dibandingkan puluhan tahun lalu, debitnya jauh berkurang.

Tak jauh dari Curug Cimahi dapat ditemui juga Curug Bugbrug dan Curug Panganten yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Curug Cimahi ini.

7. Grojogan Sewu di Kabupaten Karanganyar,  Jawa Tengah (81 m)

Grojogan Sewu merupakan salah satu air terjun yang berada di Jawa Tengah. Terletak di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Air terjun Grojogan Sewu terletak di lereng Gunung Lawu. Grojogan Sewu terletak sekitar 27 km di sebelah timur Kota Karanganyar. Air terjun Grojogan Sewu merupakan bagian dari Hutan Wisata Grojogan Sewu.

Grojogan Sewu berarti air terjun . Meski air terjun di sini tidak berjumlah seribu, tetapi ada beberapa titik air terjun yang dapat dinikmati di sini. Kata sewu atau seribu disini berasal dari seribu pecak, atau satuan jarak yang digunakan saat itu yang merupakan tinggi air terjun. Satu pecak sama dengan satu telapak kaki orang dewasa. Air terjun tertinggi yang ada tingginya sekitar 80 meter. Ada pula air terjun yang tidak terlalu tinggi tetapi pancurannya meluas dan membentuk cabang-cabang. Bila sedang musim hujan, sekeliling tebing akan dihujani air terjun, tetapi saat musim panas, banyak air terjun yang kering.

Hutan Wisata Grojogan Sewu memiliki luas 20 Ha. Kawasan hutan ini banyak ditumbuhi berbagai jenis pohon hutan dan dihuni oleh sekelompok kera jinak. Beberapa fasilitas dari hutan wisata ini adalah Taman Binatang Hutan, kolam renang, tempat istirahat, kios makanan, kios buah-buahan dan cenderamata, mushola dan MCK.

Related Posts:

1 Response to "7 Air Terjun Tertinggi di Pulau Jawa"

  1. keren gan air terjunnya, cuma kalau bisa gambarnya di banyakin dong. biar tau secara detailnya

    soal dan jawaban geografi

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar sesuai topik diatas :)